Sabtu, 18 April 2020

Persaingan Bisnis

Teror Santet dan Guna-Guna Dalam Persaingan Bisnis



 
Halo saya Marvell lagi nih, saya penulis cerita Perempuan Dalam Lemari.

Saya punya kisah misteri lain yang tak kalah menegangkan. Kisah ini terjadi 2 tahun yang lalu dialami oleh Oom saya, Rahman Saleh. Oom Rahman adalah kakak kandung mama saya. Kisah ini berlatar belakang teror santet dan guna-guna dalam persaingan bisnis. Langsung aja ke TKP (hehehe).

Rahman Saleh, Oom saya adalah seorang pengusaha yang sudah 10 tahun bergerak di bidang suplyer alat2 elektronik yang cukup sukses. Oom Rahman sudah berkeluarga dan mempunyai Istri bernama, Tante Sofia dan 2 orang anak, Wilda (20 tahun) dan Dion (17 tahun).

Tempat usaha Oom Rahman adalah sebuah ruko dengan 2 lantai. Di lantai dasar itulah dimana usaha Oom Rahman berkembang dengan pesat. Sedangkan lantai atas dipakai sebagai tempat tinggal keluarga Oom Rahman. Oom Rahman mempunyai 8 pegawai dengan jam shift berbeda. Toko Elektronik Oom Rahman yang sudah berdiri 10 tahun lalu, mempunyai banyak customer tetap dan relasi yang puas dengan service Oom Rahman dan pegawai2nya.

Di seberang jalan berhadapan dengan Ruko Oom Rahman, ada ruko yang baru di tempati sepasang suami istri. Dan mereka membuka usaha yang sama dengan Oom Rahman. Oom Rahman yang meski tahu punya "tetangga baru" tetap bersikap wajar dan tidak merasa tersaingi dengan hadirnya tetangga baru itu. Oom Rahman tetap welcome lah.

Dua bulan berjalan. Meski punya saingan dengan usaha yang sama, usaha Oom Rahman malah kian hari kian ramai oleh costumer, bahkan banyak relasi yang menawarkan kerja sama. Sampai suatu malam terjadilah awal dari segala teror ghaib yang berbuntut panjang yang menimpa keluarga Oom Rahman dan keluarganya serta para pegawainya.

Tepat tengah malam, Oom Rahman terbangun ketika mendengar ledakan yang cukup keras di atas loteng kamarnya. Takut terjadi hal2 yang membahayakan seperti korsleting listrik yang dapat menyebabkan kebakaran, Oom Rahman lalu bergegas bangun dan memeriksa loteng rumahnya. Setelah di periksa aman2 saja, tak ada asap maupun bau sangit kabel yang terbakar.

Pagi kemudian, pegawainya bernama Mira datang lebih awal untuk membuka toko tiba2 menjerit dan pingsan. Setelah siuman dia menceritakan kalau dia melihat 3 sosok pocong yang melayang di atas deretan mesin cuci. Oom Rahman yang tidak begitu percaya menganggap Mira hanya berhalusinasi. Dan... 'Halusinasi' itu kemudian berbuntut panjang...

Seminggu setelah kejadian aneh yang dialami Mira, omset toko elektronik Oom Rahman turun drastis!! Costumer yang datang mulai berkurang. Serta banyak relasi bisnis Oom Rahman yang membatalkan kerja sama tanpa sebab jelas.

Keluhan pun mulai bermunculan dari mulut2 para pegawainya. Mereka mengeluh kondisi toko yang kian lama hawanya kian panas meski pendingin ruangan sudah disetel sedingin mungkin. Dan juga hawa aneh yang membuat perasaan pegawai seperti diserang rasa kantuk terus-menerus. Tapi ketika sudah berada di luar toko, semua perasaan aneh itu hilang dengan sendirinya. Serta kerap muncul bau2an menyengat seperti bau bangkai tikus dalam ruangan.

Tidak sampai disitu saja, Tante Sofia terserang penyakit aneh yang membuatnya menderita setiap malam ketika hendak tidur, Tante Sofia merasa dadanya seperti ditekan sehingga dia sulit bernafas. Setelah diperiksa ke dokter tidak ditemukan penyakit apapun selain kondisi Tante yang semakin kurus karena kurang tidur saat malam.

Tidak sampai disitu, Wilda dan Dion juga sering menjadi korban teror penampakan 3 sosok pocong hingga membuat mereka sering menjerit ketakutan sehingga Wilda dan Dion sementara menginap di rumah saya.

Mama yang merasa ada yang tidak beres lalu menyarankan Oom Rahman untuk berkonsultasi dengan Ustad Farhan, kenalan mama yang dikenal mempunyai Ilmu Hikmah. Setelah diterawang oleh Ustad Farhan, tabir ghaib yang selama ini menyelimuti keluarga Oom Rahman terkuak sudah. Oom Rahman beserta keluarganya di kirim santet dan guna2 dari seseorang yang tidak suka dengan Oom Farhan.

Tepat malam Jum'at sehabis shalat isya, Ustad Farhan datang dengan 5 orang santrinya yang kemudian menelusuri tiap area dalam ruko Oom Rahman. Di loteng di atas kamar Oom Rahman ditemukan bungkusan kain kafan beserta tanah kuburan, rambut, gunting berkarat, bunga2 yang sudah kering, serta bangkai tikus yang sudah mengering pula. Hal yang sama ditemukan ketika tehel lantai di dalam toko di bongkar dan di temukan bungkusan yang sama.

Setelah itu diadakan pembersihan dan pagar ghaib dan 3 sosok pocong kiriman pun dikembalikan kepada si pengirim. Seluruh keluarga Oom Rahman dan pegawai2nya kemudian di ruqyah untuk menetralisir efek2 ghaib akibat teror ghaib selama ini. Dilanjutkan dengan pengajian yang mengundang santri2 Ustad Farhan yang diadakan 3 malam.

Dua minggu berlalu, kondisi keluarga Oom Rahman kembali seperti semula, toko elektroniknya mulai kembali dipenuhi costumer, kondisi kesehatan Tante Sofia berangsur2 pulih.

Bagaimana dengan Sang Pengirim Santet dan Guna2???

Meski Oom Rahman tahu siapa yang membuat keluarganya dicekam teror ghaib, tapi Oom Rahman tidak mau menuntut dan membalasnya. Biarlah Yang Maha Adil yang membalas perbuatan mereka setimpal dengan apa yang mereka lakukan terhadap keluarga Oom Rahman.

Dua bulan setelah itu, tersiar kabar istri dari pemilik ruko saingan Oom Rahman, meninggal dengan cara tidak wajar. Setelah kematian istrinya, pemilik ruko itupun pindah ke daerah lain.

Demikian akhir dari cerita di atas. Semoga bisa diambil hikmah dan pelajaran bagi kita semua.



Sumber