Penelitian asal serat bahan tekstil bertujuan mengetahui asal dan struktur serat bahan tekstil hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan dalam memilih bahan tekstil sesuai fungsinya. Kualitas bahan tekstil sangat dipengaruhi asal seratnya, cara pembuatan benang, cara pembuatan bahan, dan cara penyempurnaan bahan tekstil tersebut. Ada beberapa cara untuk mengetahui asal serat bahan tekstil antara lain dengan pemeriksaan serat secara visual atau melalui uji pembakaran, membaca label pada bahan tekstil.
Pemeriksaan serat tekstil secara visual (secara kasat mata, meraba) dapat dilakukan dengan melihat secara kasat mata, meraba atau mengepal dengan tangan, menggunakan kaca pembesar atau mikroskop. Hal ini disebabkan karena kemajuan teknik penyempurnaan bahan tekstil yang semakin canggih.
Pemeriksaan secara visual dilakukan dengan rambu rambu yang dapat dijadikan acuan untuk mengetahui asal serat bahan tekstil antara lain, panjang serat, kilau, ikalnya, mulurnya, serat halusnya serat.
Panjang serat bahan tekstil dapat dijadikan acuan untuk menentukan asal serat bahan tekstil, karena setiap bahan tekstil mempunyai panjang serat tertentu misalnya, panjang serat kapas, 2,5 sampai 5 cm, lenan, 50 – 75 cm, wool, kurang lebih 2,5 – 12,5 cm, sutera mempunyai panjang serat kurang lebih 3.600 m. Serat buatan seperti rayon. Poliester, nilon mempunyai panjang serat tidak terbatas.
Dengan mengetahui panjang serat dari suatu bahan tekstil, maka dapat ditentukan bahwa bahan tekstil tersebut berasal dari salah satu golongan serat. Setelah benangnya dicabut kemudian panjang seratnya diukur untuk mengetahui asal serat termasuk golongan alam atau buatan.
2. Ikalnya Serat
Serat wool adalah satu-satunya serat yang mempunyai ikal tinggi, ikalnya asli dan tidak berubah. Serat kapas kadang-kadang bentuknya ikal, tetapi ikalnya mudah hilang. Sedangkan serat rayon sebagian ada yang ikal tetapi ikalnya mudah hilang, karena ikalnya dibuat dengan cara menggetarkan tutup pemintal.
3. Kilau Serat
4. Halusnya Serat
Kilau bahan tekstil dapat digunakan untuk identifikasi asal serat bahan tekstil tersebut misalnya serat kapas kilaunya kurang, terkecuali telah disempurnakan dengan proses merserisasi, serat lenan mempunyai kilau yang baik dan serta jelas, serat sutera lembut dan sangat berkilau, serat rayon kilaunya tajam menyerupai logam, serat wool kusam dan tidak berkilau.
Bahan sutera memiliki serat yang terhalus di antara serat serat asli yang lain, bila diraba dapat merasakan kehalusan dari bahan sutera tersebut. Bahan tekstil yang terbuat dari serat sintetis, dan serat rayon juga termasuk bahan yang halus. Sedangkan bahan lenan agak kasar sehingga bila diraba tidak merasakan kehalusan pada bahan tersebut.
5. Daya Mulur Serat
6. Daya Kenyal
Serat sellulosa atau serat yang berasal dari tumbuh tumbuhan seratnya sama sekali tidak memiliki daya mulur, sebaliknya wol, sutera dan serat sintetis atau serat termoplastik (buatan) mempunyai daya mulur yang tinggi.
Serat wool, sutera dan serat sintetis atau serat buatan mempunyai daya kenyal cukup besar bila dikepal. Serat selulosa daya kenyalnya kurang, untuk mendapatkan daya kenyal yang baik maka dilakukan proses penyempurnaan bahan tekstil sehingga bahan rayon memiliki daya kenyal yang besar, misalanya bahan stretch salah satu bahan rayon yang telah disempurnakan agar daya
kenyalnya tinggi. 7. Kekuatan Serat
Serat kapas, benang mudah diputus (karena seratnya pendek). Serat lenan benangnya sukar diputus dan ujung serabutnya yang berumbi tidak terlihat. Serat wol bersifat kenyal, bila diputus akan memanjang dulu (elastic), ujung benang seperti spiral (bergelombang). Sedangkan serat sutera bersifat kenyal, ujung benang halus, dan tidak berumbai-umbai. Serat rayon mudah putus, ujung benang bercabang-cabang.
Penelitian Secara Visual
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain:
Langkah kerja
Penelitian Secara Visual
Alat dan bahan yang diperlukan antara lain:
- Buku catatan/kertas dan alat tulis
- Sampel bermacam macam bahan tekstil (Perca atau lembaran bahan tekstil yang utuh)
Langkah kerja
- Siapkan buku/kertas untuk mencatat hasil penelitian
- Siapkan alat dan bermacam-macam bahan tekstil sebagai sampel
- Perhatikan sifat permukaan bahan tekstil untuk melihat kilaunya.
- Lakukan perabaan dan mengepal sehelai bahan tekstil, kemudian rasakan dan perhatikan ciri ciri bahan tersebut apakah mudah kusut, kenyal, kaku, lembut, kasar, licin dan sebagaianya.
- Lakukan pencabutan sehelai benang, perhatikan struktur seratnya, lurus atau ikal/keriting. Ukur panjangnya serat menggunakan penggaris atau meteran. Putuskan benang apakah mudah diputuskan atau sukar diputuskan.
- Catat semua ciri-ciri hasil penelitian bahan tekstil tersebut dan lampirkan perca atau benang yang telah diteliti pada kedalam tabel.