Kamis, 02 Januari 2020

Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi, Kelas 5, Tema 6, Subtema 2, Pembelajaran 6

Kabid Dikdas
Perpindahan Panas atau Kalor secara Konveksi- Perpindahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas. Zat yang menerima kalor akan memuai dan menjadi lebih ringan sehingga akan bergerak ke atas. Saat zat yang lebih ringan tersebut pindah ke atas, molekul zat yang ada di atasnya akan menggantikannya.

Perpindahan secara konveksi dapat diumpamakan dengan kegiatan memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain. Ketika kamu memindahkan buku tersebut ke tempat lain, tentu kamu akan ikut bersama dengan buku-buku tersebut. Jika buku-buku itu diumpamakan sebagai energi panas dan kamu adalah medianya, maka perpindahan kalor dengan cara konveksi akan menyertakan perantaranya.

Peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air. Air yang letaknya dekat dengan api akan mendapat panas sehingga air menjadi lebih ringan. Air akan bergerak ke atas dan digantikan oleh air yang ada di atasnya. Demikian seterusnya.

Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut. Angin darat terjadi karena udara di darat pada malam hari lebih cepat dingin daripada udara di laut, sehingga udara yang berada di atas laut akan naik dan udara dari darat akan menggantikan posisi udara yang naik tadi. Angin laut terjadi karena pada siang hari daratan lebih cepat panas dibandingkan di laut, sehingga udara di darat akan naik dan udara dari laut akan mengalir ke darat menggantikan tempat udara yang naik tadi. Keadaan ini digunakan para nelayan untuk pergi melaut pada malam hari dan kembali ke darat pada pagi atau siang hari. Sedangkan contoh peristiwa konveksi yang lain adalah penggunaan cerobong asap pada pabrik. Apakah di rumahmu dipasang jendela ventilasi? Pemanfaatan ventilasi sebagai sirkulasi udara di dalam rumah juga memanfaatkan perpindahan panas secara konveksi.
Brrrr! Udara di luar dingin sekali sore ini! Angin bertiup cukup kencang, sehingga Siti segera menutup pintu rumahnya. Siti kembali ke dapur untuk menemani ibunya memasak. Siti melihat ibunya menjerang air untuk membuat teh.

Siti :“Ibu, mengapa air di dalam panci itu bisa mendidih jika terus dijerang di atas api kompor itu? Padahal air itu tidak terkena api kompor langsung.”
Ibu :“Pertanyaan bagus, Siti. Kemarin kamu bercerita tentang perpindahan panas yang membuat panci logam ini menjadi panas jika diletakkan di atas api. Kali ini kamu penasaran dengan bagaimana air itu bisa mendidih.”
Siti :“Iya, Bu. Kemarin aku membuat percobaan tentang konduksi, cara mengalirkan panas yang tidak menyebabkan perpindahan zat perantaranya. Misalnya, sendok logam yang terasa panas jika dimasukkan ke dalam air yang panas. “
Ibu :“Baiklah, Ibu mengerti, kamu pasti masih sangat penasaran. Bagaimana kalau kita diskusikan dengan Ayah? Sekalian kamu bawakan teh hangat yang kamu buat itu untuk beliau.”
Siti :“Ide yang bagus, Bu!”

Ayo Menulis!
Buatlah daftar hal-hal penting yang kamu temui pada setiap paragraf di dalam bacaan. Gunakan tabel berikut untuk menuliskannya. Gunakanlah kalimat lengkap dan kata-kata baku dengan tepat.

ParagrafHal-hal Penting dalam Bacaan
Satu Perpindahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Umumnya peristiwa perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada zat cair dan gas.
Dua Perpindahan secara konveksi dapat diumpamakan dengan kegiatan memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain.
Tiga Peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air.
Empat Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut. Keadaan ini digunakan para nelayan untuk pergi melaut pada malam hari dan kembali ke darat pada pagi atau siang hari.

Berdasarkan bacaan di atas, buatlah sebuah diagram yang menjelaskan pemahamanmu tentang konsep perpindahan panas secara konveksi sesuai pemahamanmu. Beberapa kata bantu telah dituliskan untuk mempermudah kamu menuliskan kata-kata atau kalimat penting yang mewakili setiap paragraf. Lakukanlah kegiatan ini bersama dengan teman sebangkumu.
Tuliskanlah pemahamanmu tentang konsep perpindahan panas secara konveksi dalam tulisan satu paragraf berikut.
Perpindahan kalor secara konveksi ialah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya. Perpindahan secara konveksi dapat diumpamakan dengan kegiatan memindahkan setumpuk buku dari satu tempat ke tempat lain. Peristiwa konveksi terjadi pada saat merebus air. Perpindahan kalor secara konveksi juga mengakibatkan terjadinya angin darat dan angin laut. Contoh peristiwa konveksi yang lain adalah penggunaan cerobong asap pada pabrikdan pemasangan jendela ventilasi sebagai sirkulasi udara di dalam rumah.
Ayo Mencoba!
Peristiwa perpindahan panas secara konveksi sering terjadi di sekitar kita. Namun, terkadang kita tidak menyadarinya. Mari lakukan kegiatan berikut untuk membuktikan peristiwa yang menunjukkan terjadinya perpindahan panas secara konveksi. Lakukanlah kegiatan ini di dalam kelompok. Pastikan setiap anggota sudah mengetahui tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.

Menyelidiki Perpindahan Panas secara Konveksi
Alat dan Bahan yang Perlu Disiapkan:
  1. Segelas air panas
  2. Es batu
  3. Air matang suhu ruang (untuk membuat es batu)
  4. 1 buah kantung plastik ukuran kecil
  5. 1 buah karet gelang
  6. Pewarna makanan
Percobaan ini memerlukan beberapa es batu berwarna. Oleh karena itu, buatlah es batu berwarna terlebih dahulu. Kamu dapat membuatnya sehari sebelum kegiatan percobaan ini. Ikutilah langkah berikut ini.

Membuat es batu berwarna
  1. Campurkan setetes pewarna makanan ke dalam air matang suhu ruang.
  2. Masukkan air yang telah diwarnai ke dalam kantong plastik.
  3. Ikat kantong plastik tersebut dengan karet gelang.
  4. Masukkan kantong plastik berisi air ke dalam lemari es sampai membeku.
Es batu berwarna ini dapat diganti dengan es lilin warna-warni yang mungkin mudah didapatkan.

Langkah Kegiatan Percobaan:
  1. Siapkan satu buah gelas ukuran sedang. Isi dengan air panas. Usahakan gelas cukup besar sehingga dapat memuat es batu yang telah dibuat sebelumnya.
  2. Masukkan es batu berwarna ke dalam gelas air panas.
  3. Amati es batu yang ada di dalam gelas berisi air panas tersebut!
  4. Catat apa yang terjadi dengan es batu berwarna tersebut!
Setelah melakukan percobaan tersebut, jawablah pertanyaan panduan berikut ini!
1. Bagaimana bentuk es batu setelah dimasukkan ke dalam air panas? Apakah es batu mencair? Mengapa demikian?
Jawab;
Setelah dimasukkan ke dalam air panas bentuk es batu akan berubah karena mencair. Hal ini terjadi karena terjadi perpindahan panas dari air ke es batu.

2. Es batu mencair karena mendapatkan panas. Berasal dari manakah panas tersebut?
Jawab;
Panas tersebut berasal dari air

3. Apakah zat perantara pada percobaan ini?
Jawab;
Zat perantara pada percobaan ini adalah air.

4. Termasuk peristiwa apakah perpindahan panas pada percobaan ini? Mengapa demikian?
Jawab;
Peristiwa perpindahan panas pada percobaan ini adalah peristiwa perpindahan panas secara konveksi karena terjadi perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan zat perantaranya.

5. Sebutkan 3 contoh peristiwa perpindahan panas secara konveksi yang terjadi di sekitar kita!
Jawab;
Merebus air, terjadinya angin darat dan angin laut, cerobong asap.

Kesimpulan
Peristiwa penghantaran panas dimana zat perantaranya ikut berpindah disebut konveksi. Dan pada percobaan diatas, peristiwa mencairnya es batu adalah karena mendapatkan panas yang berasal dari air.

Hal menarik yang didapatkan dari percobaan diatas adalah  adanya pola aliran panas yang terlihat pada es batu berwarna tersebut! Bentuknya bagus, meliuk seperti penari. Berbicara tentang seni tari, dalam setiap seni tari, melibatkan penari dan pemain musik. Para penari menyampaikan pesan melalui gerakan-gerakan yang ditunjukkan kepada penontonnya. Pada saat menari, para penari akan membentuk sebuah formasi menari tertentu. Apa itu formasi menari?

Ayo Membaca!

Pola Lantai dalam Seni Tari
Pernahkah kamu memperhatikan sebuah pertunjukan tari? Atau mungkin kamu pernah ikut latihan menari di sanggar atau di sekolah? Pada beberapa tarian, terutama tari kelompok, para penari membentuk posisi tertentu dalam tarian. Ada sebuah tari yang jika diamati, posisi penari membuat bentuk atau formasi tertentu. Bentuk atau formasi tertentu yang dibuat penari dalam sebuah tari dinamakan pola lantai.

Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari. Pola lantai ini dilakukan baik oleh penari tunggal, berpasangan, atau penari kelompok. Dalam tarian, terdapat dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan lengkung. Pola garis lurus terdiri atas pola lantai horizontal, vertikal, dan diagonal. Pengembangan pola lantai lurus dapat berupa pola lantai zig-zag, segitiga, segi empat, dan segi lima (perhatikan gambar A).
Selain garis lurus, terdapat juga pola garis lengkung. Pola ini pun dapat dikembangkan menjadi berbagai pola lantai. Pola lantai itu antara lain berupa lingkaran, angka delapan, garis lengkung ke depan, dan garis lengkung ke belakang (lihat gambar B).
Berikut adalah dua jenis tari daerah yang memiliki pola lantai yang berbeda. Tari pertama adalah Tari Jaran Kepang yang berasal dari Yogyakarta. Tari Jaran Kepang mempunyai pola lantai gabungan antara pola lantai lurus dan lengkung yang sederhana. Pola lantai yang digunakan pada tari ini antara lain pola melingkar, garis lurus ke depan, dan garis horizontal. Pola lantai pada Tari Jaran Kepang tidak memiliki makna tertentu. Pola lantai dibuat untuk formasi penari.
Berbeda dengan Tari Bedhaya Semang yang juga berasal dari Yogyakarta. Tari klasik ini mempunyai pola lantai yang sudah tertentu dan mempunyai makna tertentu. Pola lantai yang digunakan pada tari ini pun memiliki nama tertentu, seperti gawang jejer wayang, gawang tiga-tiga, gawang perang, dan gawang kalajengking.

Sumber bacaan: Ari Subekti, Seni Budaya dan Ketreampilan SD Kelas 6, Pusbuk, 2010